pesantren khairunnas

Renungan Antara Kesibukan dan Al – Quran

renungan

Renungan untuk “Demi masa, sesungguhnya manusia kerugian.” (Al-Ashr/103: 1)

Ayat di atas mewakili sekaligus merangkum begitu banyak ayat Al-Quran yang berkenaan dengan waktu dan kelalaian manusia dalam memanfaatkannya. Kesibukan bekerja demi mencukupi kehidupan sehari-hari memang kebutuhan. Namun, jangan sampai kesibukan itu melalaikan kita dari menyiapkan bekal akhirat dengan menjalani kehidupan di dunia ini sesuai tuntunan Al-Quran.

Dunia ini begitu singkat dan kematian semakin dekat. Setiap hari, manusia diberi Allah kebebasan memilih antara merugi atau memperbaiki diri. Begitu juga dengan kesibukan yang dijalani, apakah ada waktu yang diluangkan untuk Al-Quran atau tidak sama sekali.

Surat Al- Anbiya Ayat 36 – 44
Setiap makhluk yang bernyawa pasti akan menemui kematiannya pada waktu yang telah ditetapkan.
Tetapi sebelum sampai ajalnya itu, manusia akan diuji sama ada ujian keburukan (kesusahan) ataupun ujian kebaikan (kesenangan).
Renungan
Ujian ini adalah hakikatnya renungan untuk satu proses penilaian untuk melihat siapakah yang benar” beriman kepada Allah SWT, yaitu jika diberikan ujian kesusahan akan sentiasa bersabar & terus taat serta tidak berputus asa dengan rahmat Allah. Dan jika diberikan ujian kesenangan, akan sentiasa bersyukur & tidak kufur terhadap nikmat itu dengan terus mentaati Allah.
Secara semula jadinya, manusia dicipta dengan tabi’at yangg suka TERGESA-GESA, tidak kira sama ada dalam perkara kebaikan ataupun keburukan. Maka sebab itulah kebanyakan manusia cenderung kepada dunia karena keuntungan dunia dapat dilihat dengan segera berbanding keuntungan di akhirat, yang mana pahalanya tidak dapat dilihat dan balasan kebaikannya pula adalah di kemudian hari nanti.
Maka dapatlah dilihat di sini, tabiat tergesa-gesa inilah yang menyebabkan kebanyakan manusia GAGAL dalam ujian yang menimpa mereka. Oleh karena itu, atasilah tabi’at yang suka tergesa-gesa ini dengan melihat tanda” Kebesaran & Kekuasaan Allah.
Renungan kan pada alam dalam bingkai Al Quran untuk merasakan Kebijaksanaan Allah dalam mengatur alam ini.
Sesungguhnya segala aturan Nya adalah tepat & sempurna. Seperti malam & siang yang terjadi tepat pada waktunya untuk manfaat manusia, Begitulah kehidupan kita ini, setiap yang berlaku sama ada yang dianggap baik ataupun buruk, ia berlaku tepat & sempurna demi kebaikan manusia.
Maka janganlah meminta mempercepatkan sesuatu mengikut kehendak kita. Moga dengan renungan ini, diri akan dididik agar tidak tergesa” karena setiap yang berlaku ada waktu ketetapannya. Semoga kita dpt mengatasi tabiat tergesa-gesa ini sbg persiapan menghadapi akhirat kelak. Sesungguhnya kita diminta untuk BERSEGERA melakukan kebaikan, BUKAN TERGESA-GESA melakukan kebaikan.
Allah SWT memerintahkan Rasulullah SAW. untuk memperingatkan manusia bahwa tidak akan ada yang mampu menyelamatkan mereka dari azab Allah yang datang di malam hari ataupun di siang hari, selain Allah yang Maha Penyayang. Namun, mereka berpaling dari peringatan tersebut.

Dilihat dari hubungan kesibukan dan Al-Quran ini, maka ada dua golongan manusia:

  •  Golongan Merugi

Golongan ini berisi orang-orang yang sepanjang waktu hanya fokus mengejar kesenangan duniawi. Dalam hidupnya Al-Quran hanya dibaca dalam beberapa momen sakral. Sebagian renungan dari golongan ini masih membaca Al-Quran namun sangat jarang karena mereka memilih menunggu waktu luang bukan dengan sengaja meluangkan waktu untuk Al-Quran.

Allah memperingati golongan ini dalam firman-Nya:

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى () قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا () قَالَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَى
“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” Berkatalah ia, “Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?” Allah berfirman, “Demikianlah telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamu pun dilupakan.” (Thaha/20: 124-126)
Allah menjadikan Al-Quran sebagai Adz-Dzikr (peringatan). Hanya dengan membacanya setiap hari dan berusaha memahami serta mengamalkannya perlahan-lahan, manusia tidak akan lupa dengan tujuan awal diciptakan: beribadah kepada Allah (Adz-Dzariyat/51: 56).
  • Golongan Beruntung

Golongan ini berisi orang-orang yang menyadari pentingnya Al-Quran sebagai pedoman. Mereka senantiasa meluangkan waktu khusus untuk mempelajari petunjuk dalam Al-Quran agar tidak salah memilih jalan. Membaca Al-Quran adalah sebaik-baik dzikir untuk mengingat Allah, dan hanya dengan mengingat Allah, hati merasakan ketenangan. (Ar-Ra’d/13: 28)

Bukan hanya itu, begitu banyak keberkahan yang mereka peroleh dari keistiqomahan membaca Al-Quran. Salah satunya disebutkan dalam hadits berikut:

عَن اَبٍي سَعيدٍ رَضَي اللٌهُ عَنهٌ قَالَ:قَالَ رَسُولُ اللٌه صَلٌى اللٌه عَلَيهٍ وَسَلٌمَ يَقُولُ الرَبُ تَبَاَركَ وَتَعَالى مَن شَغَلَهُ الُقرُانُ عَن ذَكرِي وَمَسْئلَتيِ اَعطَيتُه اَفضَلَ مَا اُعطِي السْاَئِلينً وَفَضلُ كَلآمِ اللٌه عَلى سَائِرِ الكَلآمِ كَفَضلِ اللٌه عَلى خَلقِه (رواه الترمذي والدارمي والبيهقي في الشعب).

Dari Abu Sa’id r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Allah berfirman, ‘Barang siapa yang disibukan oleh al Qur’an daripada berdzikir kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka Aku berikan kepadanya sesuatu yang lebih utama daripada yang Aku berikan kepada orang-orang yang memohon kepada-Ku dan keutamaan kalam Allah diatas seluruh perkataan adalah seumpama keutamaan Allah atas makhluk-Nya.” (Hr. Tirmidzi, Darami, dan Baihaqi)

Jika golongan pertama lupa membaca Al-Quran karena kesibukan mereka, golongan ini lain halnya. Mereka disibukkan dengan Al-Quran sehingga lupa meminta kepada Allah. Namun Allah tidak lupa memenuhi kebutuhan mereka bahkan Allah lebihkan dari apa yang Dia berikan kepada orang-orang yang meminta.

Golongan ini jauh dari kata merugi. Sebagaimana firman Allah:

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,” (Fathir/35: 29)

Pertanyaannya, Renungan kita termasuk yang mana?

Mengakui kelalaian dan kekhilafan adalah kunci perubahan ke arah yang lebih baik. Pengakuan tersebut harus diiringi dengan penyesalan yang sungguh-sungguh dan pertaubatan yang tidak boleh ditunda-tunda. Kecuali jika manusia ingin ditimpa penyesalan yang tidak berguna yaitu penyesalan di akhirat.

Sulit belajar Quran karena kesibukan kuliah atau bekerja? KEPQ (Kampus Entrepreneur Penghafal Al-Quran) hadir sebagai solusi.  atau pelajari lebih lanjut.

Di dalam Al-Quran, Allah telah memberikan solusi agar Al-Quran menjadi kesibukan juga agar kesibukan tidak menghalangi dari membaca Al-Quran. Allah berfirman:

“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (Al-Insyirah/94: 7)

Menurut Ibnu Katsir, فَإِذَا فَرَغْتَ  artinya “Maka apabila engkau telah selesai dengan urusan duniamu” dan فَانصَبْ artinya “Tetaplah semangat dan konsentrasi untuk urusan akhirat.”

Renungan, setelah menyelesaikan urusan dunia, kebanyakan orang memilih rebahan atau menghibur diri dengan berselancar di dunia maya dengan dalih mengapresiasi diri setelah lelah beraktivitas seharian. Padahal selain tubuh, batin mereka juga sangat lelah karena tidak mendapat asupan dari Al-Quran. Selain itu, bukankah Al-Quran adalah sebaik-baik penghibur.

Baca JugaSemangat Buat Target agar Tepat Tercapai

Di Pesantren Khairunnas Santri akan difokuskan untuk menghafal Al-Quran dengan metode pembelajaran yang sudah banyak melahirkan Hafidz/ Hafidzah. Santri juga akan belajar dengan kegiatan kegiatan yang interaktif yang membantu Ananda untuk berfikir kreatif dan inovatif. Pesantren Khairunnas adalah Yayasan pendidikan yang didirikan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional terpercaya Nurul Hayat. SD Unggulan Surabaya, SMP Unggulan Malang Tuban Madiun, SMA Terbaik dan Unggulan Surabaya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top